LP2M IAIN Langsa bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh menggelar kegiatan pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tematik semester ganjil tahun akademik 2023/2024, KPM Tematik Kerjasama ini memfokuskan pada permasalahan stunting di masyarakat, Selasa (24/10/2023) di Aula Barat, IAIN Langsa.
BKKBN membekali 40 mahasiswa IAIN Langsa dengan upaya percepatan penurunan stunting. Para mahasiswa ini akan menjalani Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tematik untuk membantu percepatan penurunan stunting. Hal itu disampaikan Koordinator Pokja Bidang Dalduk Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Ir. Nur Zikra Hayati, yang mewakili BKKBN Aceh saat pembukaan kegiatan Pembekalan KPM Tematik Kerjasama BKKBN Aceh.
“Aceh termasuk dalam provinsi dengan angka stunting urutan ke 5, pada tahun 2021 naik ke 3, dan semoga dengan ada program KPM Tematik Kerjasama dengan BKKBN ini, stunting di tahun 2024 menjadi turun 14 %, program ini harus melibatkan mahasiswa, karena BKKBN tidak dapat berkerja sendiri harus dibantu oleh mitra-mitra kerja lain, salah satu nya mahasiswa,” Tutur Nur Zikra.
Dalam kata sambutannya Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA sangat menyambut baikadanya kegiatan ini, kegiatan ini berupaya untuk mencegah dan mengatasi persoalan bangsa ini terutama pada stunting.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih program ini melibatkan kolaborasi dengan kampus, mahasiswa dan dosen. Kami sangat menyambut baik program program ini, marilah sadar bahwa program-program kegiatan di kelas tidak cukup, BKKBN hadir untuk mengimplementasikan sekaligus melatih potensi dan kemampuan kita mahasiswa untuk turut hadir menangani masalah serius di tengah masyarakat penanganan dan pencegahan stunting,” ucap Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA.
Pada Pembekalan KPM Tematik Stunting ini yang terdiri dari 40 Mahasiswa IAIN Langsa, BKKBN Aceh memberikan atribut KPM berupa rompi, tas, topi dan buku, Pada kesempatan yang sama Nur Zikra Hayati meminta kepada Mahasiswa yang mengikuti KPM untuk menyiapkan pelaporan kegiatan, berupa laporan KKN dokumentasi dan melaporkan ke google form.
“Jadi 40 mahasiswa yang hadir hari ini, kami memberikan rompi, tas, topi dan buku, kami meminta pelaporan kegiatan yang mahasiswa siapkan, laporan KKN seperti biasanya, dokumentasi, dan melaporkan ke google form,” Tuturnya
Lanjutnya, BKKBN Aceh hadir bukan membawa alat kontrasepsi tapi mengajak mahasiswa untuk terjun kemasyarakatan dalam penanganan stunting, penyebab stunting bukan masalah ukuran tubuh saja, dan faktor ekonomi saja namun juga pola asuh orang tua, untuk itu BKKBN membiayai setiap kelompok KPM sejumlah Rp. 305.000.- membuat kegiatan mengolah makanan dengan makan pangan lokal, dengan cara masak yang benar dan cara mengolah masak yang benar”. Ujarnya.
