Beranda Pusat Studi Pengabdian Dosen Fakultas Syari’ah Azharuddin, MH, Menjadi Narasumber pada Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting...

Dosen Fakultas Syari’ah Azharuddin, MH, Menjadi Narasumber pada Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting di Desa Matang Panyang

89
0

Dosen Fakultas Syari’ah dan Mahasiswa KKN Matang Panyang Bersama Puskesmas Langsa Timur Melaksanakan “Sosialisasi Batas Usia Perkawinan, Jarak Usia Kehamilan dan Pola Asuh Anak Serta Pentingnya Tes Narkoba sebelum Perkawinan dalam Upaya Pencegahan Stunting” bertempat di Mushalla Gp. Matang Panyang, Minggu, (10/12/2023)

Sosialisasi tersebut melibatkan Mahasiswa KKN IAIN Langsa. Adapun Dosen yang langsung ikut dalam acara sosialisasi tersebut yaitu Bapak Azharuddin, MH. Beliau mengatakan ”bahwa dilakukannya sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang Stunting dan penyebab gejalanya, meningkatkan pengetahuan peserta tentang batas usia perkawinan, batas jarak kehamilan dan pola asuh anak yang benar” ujar beliau.

Sosialisasi tersebut merupakan salah satu dari rangkaian Proker yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama. Pemberhentian pertumbuhan meliputi pertumbuhan tubuh dan otak. Stunting menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak-anak lain yang seusia dengannya. Stunting juga menyebabkan keterlambatan perkembangan cara berpikir.

Pada materi yang disampaikan oleh Ibu Nurasyiah, SKM., Dari Pihak Puskesmas Langsa Timur bahwa Perkembangan otak anak yang mengalami stunting dan perkembangan anak yang sehat. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin atau dialami oleh ibu yang berpendidikan rendah. Banyak kasus yang terjadi kepada Ibu yang berpendidikan tinggi dan keluarga yang tidak miskin. Hal ini menyangkut perilaku perawatan kehamilan seperti makanan, perawatan selama kehamilan. Sehingga, tidak selalu pada keluarga miskin dan berpendidikan rendah. Stunting juga dapat mempengaruh perkembangan otak dan keberhasilan Pendidikan.

Hal tersebut terlihat pada Rata-rata IQ, Indonesia termasuk IQ yang rendah yaitu pada angka 78,49 di bawah Vietnam dan di bawah Kamboja. Salah satu kelemahan anak-anak Indonesia yang diungkapkan oleh Bank Dunia menurut indeks yaitu baca kemampuan baca tulis dan berhitung. Apakah hal ini terkait dengan stunting? Artinya, tidak hanya disebabkan oleh Pendidikan yang rendah, fasilitas serta kualitas guru yang kurang tetapi juga dipengaruhi perkembangan kualitas otak. Kemudian, Jika waktu kecilnya terkena stunting, kemungkinan terkena penyakit degenerative tinggi.

Oleh karena itu, dengan diadakannya kegiatan sosialisasi ini dengan menghadirkan tamu undangan antara lain, Puskesmas Langsa Timur, Perwakilan Desa, Tuha Peuet, Imam Gampong, Tokoh pemuda, Ibu PKK, Kader KB, Bidan Desa, dan Kader Posyandu harapannya dapat saling bersinergi karena dalam penurunan stunting diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.