Kehadiran Prof. Muhammad Siddiq, Ph.D dalam acara Studium General Fakultas Syariah sepertinya tidak disia-siakan oleh Rumoh Jurnal IAIN Langsa. Rumoh Jurnal bergerak cepat dalam membuat kegiatan pelatihan jurnal Scopus dengan Prof. Siddiq sebagai narasumber. Sebagaimana diketahui, Prof. Muhammad Siddiq adalah Chief Editor dari Jurnal PETITA UIN Ar-Raniry yang sudah terindex Scopus.
Acara pelatihan digelar di Ruang Rapat Fakultas Syariah IAIN Langsa pada Kamis, 19 September 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh 23 pengelola jurnal IAIN Langsa dari berbagai fakultas seperti Fasya, Tarbiyah, Febi, dan Fuad. Turut hadir pula pengelola jurnal perwakilan dari Pascasarjana, LP2M, hingga pusat bahasa.
Dalam pemaparannya, Prof. Siddiq tidak ingin pelatihan berbentuk ceramah atau persentasi. Menurutnya, lebih ideal jika peserta yang hadir langsung didampingi dalam pengajuan menuju Scopus. Tentu saja pernyataan itu begitu mengejutkan bagi pengelola jurnal, sebab tidak semua peserta mengakui ‘siap’ jika pendaftaran dilakukan hari itu juga.
Setelah mendengar motivasi dan alasan pemateri, akhirnya peserta tercerahkan, bahkan lebih dari 8 jurnal bersedia mengajukan diri untuk submid menuju Scopus saat itu juga. Padahal, sebelumnya banyak pengelola jurnal yang takut diembargo jika tidak berhasil menjadi Scopus.
Prof. Siddiq mengatakan; “Jangan pernah katakan bahwa jurnal diembargo jika tidak memenuhi standar. Embargo itu artinya tidak boleh diajukan lagi sampai kapanpun. Sedangkan yang terjadi adalah masa perbaikan atau revisi. Selama ini kita hanya ditakut -takuti, padahal tidak ada satu jurnal pun yang tidak berhasil menjadi Scopus setelah mengikuti instruksi dan saran perbaikan dari pihak Scopus. Jurnal PETITA misalnya, diberi waktu 10 bulan untuk revisi, setelah itu sukses menjadi Scopus.” Pungkasnya.
M. Anzaikhan, M.Ag selaku Ketua Rumoh Jurnal mengaku bahwa mereka tercerahkan, mulanya sempat ragu, kemudian menjadi semangat berapi-api;
“Awalnya kami terkejut, pemateri meminta agar pengelola yang siap mendaftar ke Scopus saat itu juga yang tinggal di ruangan, adapun sisanya diizinkan pergi atau tidak ikut melanjutkan pelatihan. Namun, setelah pemateri menyebutkan bahwa ‘tidak ada yang bisa menjamin jurnal tembus Scopus setelah disiapkan sematang mungkin, kecuali menerima saran langsung dari penilai (pihak Scopus). Maka dari itu, kita rubah mind set kita, jangan tunggu ‘kapan siap’, tapi daftarkan sedini mungkin, nanti baru disempurnakan berdasarkan catatan yang diberikan pihak Scopus.’ Akhirnya kami sepakat, dan Alhamdulillah sudah didaftarkan menuju Scopus dengan trik dan saran yang diberikan pemateri. Luar Biasa!” Imbuhnya.
Acara dampingan pendaftaran menuju Scopus itu berlangsung hampir tiga jam. Semua pengelola jurnal terlihat begitu antusias, bahkan diskusi tanya-jawab berjalan sangat intens. Tidak hanya itu, pemateri bahkan memantau dan memeriksa lembar kerja (laptop) satu persatu sehingga tidak ada kekeliruan dalam mensubmid. Terakhir, setelah semua jurnal yang mendaftar ke Scopus selesai, pemateri mengatakan bahwa dirinya akan siap mendampingi tahapan revisi jika nanti ada yang ditolak dalam pengajuan. Intinya, pemateri siap untuk terus mendorong perjurnalan IAIN Langsa, hingga tembus menjadi Scopus.