Pada tanggal 6 April 2024, di Aula Barat Gedung Rektorat IAIN Langsa, berlangsung acara sosialisasi pembinaan pendidikan berwawasan kesetaraan gender bagi masyarakat. Acara ini diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LP2M) IAIN Langsa. Acara sosialisasi ini mengusung tema “Mewujudkan Genari Cerdas Mental Dan Sosial Melalui Keluarga Zero Diskriminasi”.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Dr. Yusaini, M. Pd, Wakil Rektor III Prof. Dr. Iskandar, MCL, Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAIN Langsa Ibu Rina Meutia, SE, ME dan Ketua SPI Riza Ikhwan, S. TP, MH, termasuk perwakilan dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda/i, serta ibu rumah tangga.
Dalam sambutannya, Raktor IAIN Langsa Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, menyampaikan pentingnya pembinaan pendidikan yang berbasis pada kesetaraan gender sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. “Pendidikan berwawasan kesetaraan gender bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai bagian dari masyarakat,” ujar Ismail Fahmi Arrauf.
Dr. T. Wildan, MA, Ketua LP2M, menyampaikan dalam sambutannya “Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, saya yakin kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan merata bagi semua, dan diharapkan acara sosialisasi pembinaan pendidikan berwawasan kesetaraan gender ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran dan komitmen bersama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan setara bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang sosialnya.” ujar T. Wildan.
Dalam rangkaian acara, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai konsep kesetaraan gender, dampak positifnya terhadap pembangunan sosial dan ekonomi, serta strategi untuk mendorong kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.
Materi sosialisasi disampaikan oleh narasumber yang ahli di bidangnya, seperti perwakilan LSM yang bergerak dalam advokasi kesetaraan gender, tokoh pendidikan, dan juga perwakilan dari pemerintah daerah. Mereka memaparkan data dan fakta terkait kondisi kesetaraan gender di tingkat lokal, serta berbagi contoh praktik baik yang dapat diterapkan oleh masyarakat untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain itu, acara ini juga menjadi forum diskusi dan tukar pikiran antara peserta dengan narasumber, dimana mereka dapat bertanya, berbagi pengalaman, dan menyampaikan ide-ide untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di masyarakat.
