Beranda Pusat Studi PSGA LP2M IAIN Langsa Berikan Pembinaan Pada Santri:  Peduli Pendidikan Berkesetaraan Gender

LP2M IAIN Langsa Berikan Pembinaan Pada Santri:  Peduli Pendidikan Berkesetaraan Gender

361
0

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa memberikan pembinaan pendidikan berwawasan kesetaraan gender kepada santri Raudhatun Najah. Adapun para pemateri dalam kegiatan ini, dari Kepala Dinas  Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk KB), Amrawati, SKM., MKM, Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Langsa, Rita Mahriza, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuslitpen), Dr. Mustamar Iqbal, MA, dan Sekretaris LP2M IAIN Langsa Dr. Noviandy. M. Hum. Kegiatan ini berlangsung di Dayah Raudhatun Najah, Sukarejo, Langsa timur, Kota Langsa, Senin (14/08/2023). 

Pemateri pertama oleh Kepala DP3A Dalduk KB, memberikan penjelasan mengenai gender dan pengarusutamaan gender, pembangunan Indonesia emas dan kerangka konsep Indonesia emas keluarga berkualitas, kesetaraan gender, dan masyarakat inklusif sebagai ketahanan sosial budaya dan ekologi menuju arah pembangunan Indonesia emas, kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengarusutamaan gender pada lembaga pendidikan, dan Idealitas lembaga pendidikan yang menerapkan pengarustamaan gender.

Dalam pembahasannya ia mengatakan “Terkait dengan pengarus utama gender jadi pengarustamaan gender ini itu tak luput dari upaya-upaya, memastikan perempuan-perempuan ini bisa terlindungi, ini yang harus kita upayakan pendidikan responsif adalah perlakuan dalam memberi kesempatan yang sama antara anak laki-laki maupun anak perempuan,” ujarnya.

Selanjutnya ketua PSGA IAIN Langsa Rita Mahriza memberikan materi berupa, kesetaraan gender dalam Islam, sejarah islam tentang peran perempuan dan laki-laki, dan tokoh-tokoh muslimah dalam ruang publik.

Dalam pembahasannya Rita mengatakan “Jangan sampai kita salah kaprah, kita tetap pada kodrat kita laki laki sebagai laki laki perempuan sebagai perempuan,” ujarnya.

Materi ketiga di sampaikan oleh Kapuslitpen Dr. Mustamar Iqbal, MA. mengenai kekerasan berbasis gender dan anak, bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender dan anak dalam lembaga pendidikan, pelaku kekerasan berbasis gender dan anak di lembaga pendidikan, dan upaya preventif pada kekerasan berbasis gender dan Anak di lembaga pendidikan.

Dalam pembahasannya ia mengatakan, “Secara kodrat kita tidak bisa membantah kalian adalah laki-laki dan mereka perempuan, inilah yang di sebut dengan kodrat, tapi secara value secara nilai, atas nama kemanusiaan kita sama, termasuk juga di hadapan Allah dalam konteks ketakwaan kita,” ujarnya.

Selanjutnya materi terakhir disampaikan oleh sekretaris LP2M Dr. Noviandy, M. Hum, mengenai potensi-potensi pencegahan kekerasan berbasis gender dalam lembaga pendidikan, dan perumusan Langkah-langkah praktis pencegahan berbasis gender dalam lembaga pendidikan. (Syukrana)