Beranda Pusat Studi PSGA PSGA LP2M IAIN Langsa Gelar Pembinaan Kesetaraan Gender Santri Dayah

PSGA LP2M IAIN Langsa Gelar Pembinaan Kesetaraan Gender Santri Dayah

234
0

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa melalui Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) menggelar kegiatan pembinaan pendidikan berwawasan kesetaraan gender bagi santri dayah. Senin (14/08/2023).

Kegiatan yang ini mengusung tema “Kami Santri : Peduli Pendidikan Berkesetaraan Gender”. Peserta pada kegiatan ini berjumlah 30 orang dari santriwan dan santriwati Dayah Raudhatun Najah.

Ketua LP2M IAIN Langsa, Dr. T. Wildan, MA menyampaikan bahwa kesetaraan gender merupakan keadilan bersama, Dayah Raudatun Najah tidak ada bias gender dalam penyelenggaraan pendidikan dan pada semua kebijakan-kebijakannya.

“Jadi kesetaraan gender ini merupakan keadilan, keadilan bagi semua, tidak ada yang dimarginalkan, tidak ada sekat atau batas dalam memperoleh hak dan kewajiban, sama-sama memperoleh keadilan. Kami informasikan bahwa di Dayah raudatun najah ini tidak ada bias gender  dari sisi pendidikan dan lainnya, semua sama-sama memperoleh pendidikan, memperoleh guru guru yang terbaik, memperoleh kurikulum-kurikulum unggul yang terbaik, baik perempuan maupun laki laki nya,” ujarnya saat menyampaikan kata sambutan.

Pada kegiatan tersebut terlihat santriwan dan santriwati Dayah Raudatun Najah sangat antusias dalam mendengarkan dan menyimak paparan materi dari narasumner dan semua santri benar-benar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tersebut dengan aktif. 

“materi-materi yang disampaikan, harus menjadi ilmu bagi santri semua, jadi harus benar-benar berperan aktif dalam forum, bertanya, menyerap ilmu yang disampaikan, agar apa yang di terima hari ini harapannya dapat dampak dan bermanfaat bagi kita semua, dapat bermanfaat bagi lingkungan kita, bisa bermanfaat bagi keluarga, teman teman kita, semua orang orang yang ada di sekitar kita,” ujar Dr. T. Wildan, MA.

Harapannya, semoga dengan adanya pengetahuan wawasan gender bagi santri santri kita ini, semakin miminimalisir anggapan mengenai adanya ketidakadilan di lingkungan pesantren. (Siti Nurhalizah)