Beranda Kegiatan Rumoh Jurnal Pelatihan Menuju Sinta-2; Pentingnya Internasionalisasi dalam Berbagai Sektor

Pelatihan Menuju Sinta-2; Pentingnya Internasionalisasi dalam Berbagai Sektor

85
0

Berhubung akses submid akreditasi dan re-akreditasi Sinta pada akun Arjuna telah dibuka kembali, Rumoh Jurnal IAIN Langsa menggelar pelatihan menuju Sinta-2 oleh Daviq Rizal, M. Pd. (Pimpinan Redaksi Jurnal Vision UIN Wali Songo). Jurnal Vision UIN Wali Songo saat ini sudah terakreditasi Sinta-2, dan kabarnya siap mengajukan revisian terindeks Scopus pada Desember 2023. Pengalaman yang dimiliki oleh pemateri tentu menjadi spirit vital guna menjalankan percepatan jurnal selingkungan IAIN Langsa menuju akreditasi Sinta-2.

Dalam paparannya, Daviq Rizal, M. Pd menekankan pentingnya internasionalisasi dalam pengelolaan jurnal menuju Sinta-2. Internasionalisasi itu terbagi dalam berbagai sektor, diantaranya; Pertama, reviewer internasional. Reviewer internasional menjadi hal penting agar memperoleh nilai maksimal dalam konteks managemen pengelolaan. Reviewer internasional yang diharapkan setidaknya terdiri dari 3 negara berbeda atau lebih. Lebih bagus lagi jika reviewer itu berbeda benua, karena itu syarat penting jika jurnal di submid menuju Scopus.

Kedua, penulis internasional. Selain mitra bestari (reviewer), penulis yang berbeda negara juga sangat dibutuhkan dalam pengajuan Sinta-2. Hal tersebut menunjukkan bahwa jurnal dibaca dan diminati oleh dunia selaku indikasi global. Pemateri menyarankan agar mengirim email pada para penulis Scopus, sehingga mereka bersedia mengirim tulisan ke jurnal pengelola. Tentu saja perlu diperhatikan bidang keilmuan penulis dengan scope jurnal yang dikelola.

Ketiga, pembaca internasional. Pembaca internasional menjadi tolok ukur bagi penilai yang menunjukkan bahwa jurnal tersebut dikonsumsi (dibaca) oleh banyak kalangan. Agar jurnal dibaca oleh sebaran berbagai negara, tentu bahasa yang digunakan adalah bahasa internasional (English). Kualitas bahasa ini juga harus baik, karena pembaca internasional bisa menilai kualitas tulisan dari terjemahannya. Maka sangat penting pihak jurnal bekerja sama dengan proofreading atau penerjemah kualitas tinggi. 

Ketua Rumoh Jurnal IAIN Langsa, M. Anzaikhan mengatakan bahwa percepatan menuju Sinta-2 menjadi visi-misi utama Rumoh Jurnal IAIN Langsa. Hal tersebut erat kaitannya dengan standar perjurnalan IAIN Langsa yang masih berada pada level Sinta-3 ke bawah; “IAIN Langsa paling tinggi hanya memiliki akreditasi Sinta-3, itupun hanya 4 dari puluhan jurnal yang ada. Sinta-2. Belum lagi standar menjadi Sinta-2 semakin sulit, karena ada upaya pihak Arjuna agar Sinta-2 setara dengan Scopus. Pelatihan demi pelatihan sangat penting dikemas secara berkala, apalagi jika pemateri merupakan salah satu dari Asesor Arjuna. Tentu harapan kita bisa memperoleh saran dan masukan demi menuju target itu,” Paparnya.